• Sabtu, 30 September 2023

Berapa Luas Situs Gunung Padang dan Benarkah jadi Punden Berundak Terbesar di Asia Tenggara?

- Selasa, 19 September 2023 | 16:42 WIB
 Berapa Luas Situs Gunung Padang dan Benarkah jadi Punden Berundak Terbesar di Asia Tenggara? (Instagram @okezonetv)
Berapa Luas Situs Gunung Padang dan Benarkah jadi Punden Berundak Terbesar di Asia Tenggara? (Instagram @okezonetv)

JURNAL FLORES NEWS - Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Secara keseluruhan, situs ini berada pada sebuah bukit yang memiliki luas total area sekitar 3 hektar, dengan luas situs utama sebesar 900 m2 yang terbagi menjadi 5 teras berundak.

Setiap teras situs Gunung Padang memiliki struktur-struktur yang terdiri dari susunan kolom-kolom batu poligonal yang merupakan hasil bentukan dari proses pendinginan lava menjadi batuan beku berjenis andesit atau basalt.

Baca Juga: Siapa Sosok Dibalik Ukiran Koin Logam yang Ditemukan di Situs Gunung Padang?

Jenis batuan ini diperkirakan merupakan hasil pembekuan magma dari gunung-gunung api purba di sekitar Gunung Padang pada masa Pleistosen awal, sekitar 21 juta tahun yang lalu.

Dan memiliki kemiripan karakteristik dengan batuan yang membentuk bukit kolom batu poligonal Giant’s Causeway di Irlandia, Devil’s Tower di Yellowstone, Amerika Serikat, atau kolom-kolom batu di Gunung Selacau dan Lagadar di Cimahi Selatan, Indonesia.

Penelitian arkeologis yang telah dilakukan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Direktorat Sejarah dan Purbakala menghasilkan beberapa asumsi tentang fungsi dan peranan situs Gunung Padang bagi masyarakat penciptanya.

Baca Juga: Mengintip Tapak Kaki Raja Salomo di Sekitar Gunung Padang, Ada Hubungan dengan Sejarah Mesir Kuno?

Yaitu masyarakat prasejarah masa Megalitik di daerah sekitar situs tersebut, yaitu sebagai monumen yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.

Asumsi tersebut diambil berdasarkan studi arkeologi maupun analogi etnografi pada komunitas masyarakat yang saat ini masih menerapkan kultur Megalitik.

Cara pembuatan dan pendirian situs Gunung Padang memiliki sistem dan prosedur yang dapat dicari perbandingannya melalui studi arkeologi etnografi yang telah dilakukan pada komunitas Megalitik di Toraja dan Sumba, dimana masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi untuk berpartisipasi dalam pembuatan bangunan-bangunan semacam itu.

Baca Juga: Reaktor Pembangkit Tenaga Hidro Elektrik Benar Ada di Situs Gunung Padang, Disebut Pernah Ditimbun

Pembangunan teras situs yang megah dengan cara gotong royong merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk ‘beramal’ terhadap sistem kepercayaan mereka, selain sebagai upaya pendekatan rohani terhadap kekuatan gaib yang merupakan obyek sembahan mereka. ***

 

Editor: Robertus Jemali

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X