Patung yang Berserakan di Lembah Bada Mengungkap Adanya Kehidupan Megalitik Pada Masa Lalu

JURNAL FLORES | NEWS - Lembah ini bernama Lembah Bada, berjarak sekitar 145 km dari Kota Poso atau sekitar lima jam perjalanan darat melalui pegunungan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Ditambah nilai-nilai sejarah yang dapat digali dari daerah ini menambah rasa keingintahuan untuk mempelajarinya lebih dalam.

Palindo dalam bahasa setempat mempunyai arti “Sang Penghibur”, penamaan patung ini Merujuk pada ukiran patung yang tampak sedang tersenyum.

Baca Juga: Potensi Wisata Lembah Bada, Menyimpan Situs Megalitik Tertua di Indonesia

Patung-patung di Lembah Bada diyakini sudah ada sejak abad ke-14, keberadaan situs yang sudah lama ini menunjukkan bahwa dulunya terdapat peradaban besar ada di wilayah ini.

Banyak para peneliti yang datang ke Lembah Bada untuk mencari tahu keberadaan patung-patung ini.

Namun hingga saat ini, alasan dibuatnya patung-patung ini menjadi tuan warga sekitar lembah ini pun, yang mana merupakan keturunan dari orang-orang terdahulu.

Baca Juga: Maskot di Sulawesi Tengah: Patung Palindo, Situs Megalitikum Tertinggi di Lembah Bada

Sebagian besar peninggalan besar itu berada di Taman Nasional Lore Lindu di jantung Pulau Sulawesi tepatnya di suatu lembah yang masuk ke dalam area Taman Nasional Lore Lindu.

Patung-patung yang berukuran besar yang tersebar di wilayah Lembah Bada ini dikenal dengan sebutan Patung Palindo oleh masyarakat setempat.

terdapat patung-patung berukuran raksasa yang memuat tentang sejarah Suku Napu, Besoa, dan Bada yang dulunya menempati lembah ini.

Baca Juga: Mengungkap Misteri dan Keindahan Situs Megalitik Lembah Bada

Lembah Bada atau dikenal juga dengan sebutan Lembah Napu, memiliki lanskap yang indah pemandangan indah tersebut tampak dari hamparan savana yang luas sejauh mata memandang.***