Pegiat Sejarah Beberkan Peradaban Masa Lalu di Situs Gunung Padang, Pernah Jadi Area Tambang Emas?

JURNAL FLORES | NEWS - Seorang Pegiat Sejarah, Guru Gembul membuka tabir peradaban kehidupan masa lalu di Situs Gunung Padang.

Ia menemukan sejumlah catatan kuno yang menyebut asal muasal peradaban Nusantara mengarah pada wilayah di sekitaran Gunung Padang Cianjur.

Desa ini pernah memiliki tambang emas peninggalan Belanda dan Jepang yang kemudian dikelola oleh PT ANTAM yang akhirnya ditutup pada tahun 2011.

Baca Juga: Siapa Sosok Dibalik Ukiran Koin Logam yang Ditemukan di Situs Gunung Padang?

"Awal peradaban Nusantara memang di situ. Catatan-catatan tentang nusantara dari kebudayan kuno seperti dari Mesir kuno dan Yunani kuno menyebutkan wilayah Jawa Barat bagian barat, ya berarti di sekitaran Gunung Padang," tutur Guru Gembul.

Ia kemudian menjelaskan tentang sebuah tempat yang bernama Cikotok. Cikotok adalah sebuah desa di Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten, Indonesia.

"Cikotok itu berada di Kaki Gunung Salak, kenapa disebut Gunung Salak? Gunung Salak berasal dari bahasa Sunda yakni salaka yang berarti perak,".

Baca Juga: Satu Hal yang Ditakuti Dunia jika Penelitian di Situs Gunung Padang Terus Dilanjutkan

"Karena itu, di sana ada salakadomas. Tambang emas dan perak sejak ribuan tahun lalu," ungkap Guru Gembul di Kanal Youtube R66 Newlitics di Acara Kontroversi Toleransi yang dipandu Helmy Yahya.

Guru Gembul kemudian mengungkap sebuah hipotesis yang menyebut Raja Salomo mendapatkan 400 talenta emas dari nusantara salah satunya dari Cikotok, kaki Gunung Salak.

Menurut Guru Gembul, wilayah Cianjur, Banten adalah awal mula peradaban Nusantara. Karena, di daerah tersebut menjadi titik berkumpulnya manusia dari berbagai penjuru Asia.

Baca Juga: Peneliti sebut Ada Parabola di Dalam Perut Situs Gunung Padang, Bisa Pancarkan Energy Magnetic

Bahkan, kerajaan tertua di Jawa Barat adalah kerajaan yang berada di bawah kaki Gunung Salak.

Namanya, Kerajaan Salakanagara, sebuah kerajaan negeri perak yang kemudian menjadi Tarumanegara.

"Disebut Tarumanegara karena dekat dengan Bantaran Sungai Citarum, Citarumanaraga. Awalnya memang dari situ awal peradaban Nusantara," ujarnya.