JURNAL FLORES | EDUKASI - Rocky Gerung seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia mengatakan dalam satu dekade kedepan, IQ nasional kita akan tergerogoti oleh jumlah anak yang kekurangan oksigen dan zat besi, yang disuplai oleh sebuah tradisi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pernyataan Rocky Gerung tersebut diunggah di kanal YouTube @Romo Alfons Kolo Chanel, seperti dikutip Jurnal Flores, Sabtu, 20 Mei 2023.
Rupanya, menurut Romo Alfons dalam kanal tersebut, Rocky Gerung pernah mengaitkan hal diatas dengan tradisi di salah satu daerah di NTT.
Baca Juga: KLHK Tegas ke Flobamor Cabut Tarif Jasa Wisata di Pulau Padar dan Loh Liang Pulau Komodo
Tradisi tersebut menurut Rocky Gerung yang dikisahkan Romo Alfons, adalah tentang seorang ibu yang baru melahirkan dan harus tidur di dapur selama 40 hari dan tidak boleh makan daging bersama bayi-nya
"Menurut Rocky Gerung, ini akan membuat IQ anak NTT, rendah dan ini akan menyumbang defisit IQ untuk bangsa dan negara kita", tukas Romo Alfons, menurut pernyataan Rocky Gerung dalam kanal, YouTube nya
Berikut pernyataan Rocky Gerung dilansir dari Kanal YouTube tersebut:
"Di NTT, ada satu daerah yang boleh disebut paling miskin di Indonesia yang mempraktekkan satu prinsip bahwa, ibu setelah dia melahirkan, dia harus tidur di dapur selama 40 hari tidak boleh makan daging, bersama bayi-nya", kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Bukan Komodo, ini Spot Wisata di Labuan Bajo yang Punya Panorama Menakjubkan
Jika hal seperti itu tidak dipersoalkan oleh kebijakan publik , lanjut dia, maka kita proteksi secepatnya bahwa dalam satu dekade kedepan IQ nasional kita akan tergerogoti oleh jumlah anak yang kekurangan oksigen dan zat besi, yang disuplai oleh sebuah tradisi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dengan kata lain IQ nasional akan defisit 0,0 sekian poin hanya karena ada semacam lokal wisdom. Sebetulnya berbahaya bagi pertumbuhan manusia", ujarnya lagi.
Mengkritisi pernyataan Rocky Gerung masih dalam kanal YouTube itu, Romo Alfons mengatakan pernyataan Rocky Gerung terkait wilayah NTT, masih sumir alias tidak jelas di daerah NTT bagian mana.
Kalaupun tradisi ini ada sambung Romo Alfons mungkin jaman dulu saat dunia medis di NTT masih belum maju alias tradisional.
Baca Juga: Bukan Komodo, Cek Lokasi, Harga di 5 Tempat Wisata di NTT yang Ramai Dikunjungi Wisatawan
Artikel Terkait
10 Hari Lagi KTT ASEAN di Labuan Bajo di Gelar, Bupati Edi: Gedung Sekolah dan Kantor Jadi Alternatif CAMP
Bukan Jam 5 Pagi seperti di NTT, ini Perbandingan Jam Masuk Sekolah di Negara Lain
Beragama Islam, 6 Artis ini Ternyata Tamatan dari Sekolah Katolik dan Protestan, Nomor 2 Tak Terduga!
Dimana Sekolah Paling Berprestasi di NTT? Cek yuk Siapa tau Ada Sekolah Kalian
Jadi Salah Satu Sekolah Terbaik di NTT, Ini Fakta dan Profil SMAK Santo Fransiskus Xaverius Ruteng
Mau Masuk Sekolah Pariwisata dan Cepat Dapat Kerja? yuk Gabung di SMK Swakarsa Ruteng Flores NTT
Masuk Daftar Top 1000 Indonesia, ini Deretan Sekolah Berdasarkan Nilai UTBK Tertinggi 2022 di Sulsel
Viktor Laiskodat Hadiri Penyerahan DAK dan DAU bagi 13 Sekolah di NTT ini, Ada Kalian?
Ternyata Gegara ini Masalah Pendidikan Anak Sekolah di Pedalaman NTT Masih Ramai Dibincang
Gegara Jokowi Sekolah di NTT Jadi Begini, Dulunya Orang NTT Tidak Makan Infrastruktur